Sejarah Desa Kedawung
Desa Kedawung memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Nama "Kedawung" berasal dari kata "dawung" yang merupakan nama pohon yang banyak tumbuh di wilayah ini pada zaman dahulu. Pohon dawung (Hibiscus similis) menjadi ciri khas daerah ini karena tumbuh subur di tanah yang relatif kering.
Desa Kedawung pertama kali dihuni sekitar abad ke-17 oleh para pendatang dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Mereka membuka lahan pertanian dan berkembang menjadi permukiman yang cukup besar. Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini menjadi salah satu sentra produksi hasil bumi seperti padi, jagung, dan kelapa.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Desa Kedawung terus berkembang dan mengalami berbagai perubahan dalam struktur pemerintahan dan pembangunan. Hingga saat ini, desa ini telah menjadi salah satu desa yang maju di Kabupaten Kebumen dengan berbagai fasilitas dan pelayanan publik yang memadai.
Awal Pembentukan Desa
Pendatang pertama mulai menetap dan membuka lahan pertanian di wilayah yang kemudian disebut Kedawung.
Era Kolonial
Desa Kedawung menjadi sentra produksi hasil bumi dan mengalami perkembangan infrastruktur dasar.
Masa Kemerdekaan
Pembentukan struktur pemerintahan desa yang lebih terorganisir dan demokratis.
Era Pembangunan
Pembangunan infrastruktur modern seperti jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
Era Digital
Transformasi digital pelayanan publik dan pengembangan ekonomi berbasis teknologi.
Visi & Misi
Visi Desa Kedawung
"Terwujudnya Desa Kedawung yang Maju, Sejahtera, Mandiri, dan Berbasis Kearifan Lokal pada Tahun 2030"
Visi ini mencerminkan cita-cita masyarakat Desa Kedawung untuk menjadi desa yang berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada.
Misi Desa Kedawung
- Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat
- Mengembangkan potensi ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya lokal
- Memperkuat tata kelola pemerintahan desa yang demokratis dan partisipatif
- Membangun infrastruktur dasar yang mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat
- Melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sebagai identitas desa
Letak Geografis dan Wilayah
Data Geografis
Batas Wilayah
Data Desa dalam Angka
Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Kepala Desa
Bapak Sutrisno, S.Sos
Sekretaris Desa
Ibu Siti Aminah, S.AP
Kaur Tata Usaha & Umum
Bapak Ahmad Fauzi
Kaur Keuangan
Ibu Rini Sulistyowati
Kaur Perencanaan
Bapak Dwi Haryanto
Kasi Pemerintahan
Bapak Bambang Santoso
Kasi Kesejahteraan
Ibu Endang Susilowati
Kasi Pelayanan
Bapak Eko Prasetyo
Potensi dan Kekayaan Desa
Sektor Pertanian
Desa Kedawung memiliki lahan pertanian seluas 285 Ha yang dimanfaatkan untuk tanaman padi, jagung, dan sayuran. Produktivitas padi mencapai 6,5 ton/Ha dengan 2-3 kali panen per tahun.
Sektor Peternakan
Masyarakat Desa Kedawung mengembangkan peternakan sapi, kambing, dan unggas. Terdapat 156 ekor sapi, 234 ekor kambing, dan berbagai jenis unggas yang dikelola secara tradisional maupun modern.
Usaha Mikro Kecil Menengah
Berkembang 45 unit UMKM yang bergerak di bidang makanan, kerajinan, dan jasa. Produk unggulan meliputi keripik singkong, gula aren, dan kerajinan bambu yang telah menembus pasar regional.
Wisata Alam
Desa Kedawung memiliki objek wisata alam berupa pemandian air panas alami, area persawahan yang indah, dan hutan bambu yang menjadi daya tarik wisatawan lokal dan regional.
Kerajinan Tradisional
Masyarakat melestarikan kerajinan tradisional seperti anyaman bambu, tenun, dan ukiran kayu. Produk-produk ini tidak hanya untuk kebutuhan lokal tetapi juga dipasarkan ke daerah lain.
Inovasi Teknologi
Penerapan teknologi modern dalam pertanian seperti sistem irigasi tetes, penggunaan drone untuk monitoring tanaman, dan aplikasi digital untuk pemasaran hasil pertanian.
Fasilitas dan Infrastruktur
Fasilitas Pendidikan
3 unit TK/PAUD, 2 unit SD/MI, 1 unit SMP, dan 1 unit SMK. Tingkat partisipasi sekolah mencapai 98% dengan dukungan program beasiswa untuk siswa kurang mampu.
Fasilitas Kesehatan
1 unit Puskesmas Pembantu, 2 unit Posyandu, dan 5 unit Polindes. Pelayanan kesehatan didukung oleh 3 bidan desa dan kader kesehatan terlatih.
Infrastruktur Jalan
85% jalan desa telah beraspal dengan kondisi baik. Terdapat 12 km jalan utama dan 18 km jalan lingkungan yang menghubungkan seluruh dusun.
Sarana Air Bersih
95% rumah tangga telah memiliki akses air bersih melalui 15 unit sumur artesis, 8 unit mata air, dan jaringan perpipaan sepanjang 25 km.
Tempat Ibadah
8 unit masjid, 15 unit mushola, dan 2 unit gereja yang tersebar di seluruh wilayah desa melayani kebutuhan spiritual masyarakat.
Fasilitas Olahraga
2 lapangan sepak bola, 4 lapangan voli, 3 lapangan badminton, dan 1 gedung serba guna untuk berbagai kegiatan olahraga dan seni.
Data Demografi Penduduk
Berdasarkan Usia
Berdasarkan Pendidikan
Mata Pencaharian Penduduk
Pertanian (45%)
1.281 orang bekerja sebagai petani dan buruh tani, mengolah lahan pertanian seluas 285 Ha untuk tanaman padi, jagung, dan sayuran.
Perdagangan (18%)
512 orang bekerja di sektor perdagangan, mulai dari pedagang kecil, warung, hingga usaha distribusi hasil pertanian ke pasar regional.
Jasa dan Industri (15%)
427 orang bekerja di sektor jasa seperti transportasi, bengkel, dan industri kecil pengolahan hasil pertanian.
PNS/TNI/Polri (12%)
341 orang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, TNI, dan Polri yang tersebar di berbagai instansi pemerintahan.
Peternakan (6%)
171 orang menggeluti usaha peternakan sapi, kambing, unggas, dan ikan sebagai mata pencaharian utama maupun sampingan.
Lainnya (4%)
115 orang bekerja di sektor lain seperti pensiunan, ibu rumah tangga yang berwirausaha, dan profesi lainnya.